Kamis, 30 Desember 2010

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN SAPI

I. SISTEM ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA
Lambung ruminansia : Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Ruminansia mampu memproduksi vitamin dan bbrp aasam amino, mencerna SK .
FASE PERUBAHAN FUNGSI :
1. Fase Pre-ruminan.Lahir 4 lambung; abomasum berfungsi sempurna : abomasum 70 % alat pencernaan volume 2 kali rumen dan retikulum volume Abomasum 49 %, Omasum 13 %, Rumen dan retikulum 38 %. Abomasum — efektif mencerna pakan cair (air susu) Pakan cair langsung ke omasum melalui oesophagial groove , jalur “by-pass” lipatan alat pencernaan dari kerongkongan sampai reticulo-omasum. Air susu enzym lipase, Enzym abomasum pepsin. pH abomasum 2 - 2,3, pH normal setelah 3-5 jam makan Masa peralihan pre-ruminant — ruminant umur 5 -12 minggu. Umur 6-8 minggu fungsi rumen 80%.
2. Fase Ruminan.
Umur 10 - 12 mg : rumen-retikulum, omasum dan abomasum : 64 %, 14 % dan 22 %. Umur 4 bl : proporsi rumen-retikulum 4 kali omasum-abomasum. Sapi dewasa rumen 80 %, retikulum 5 %, omasum 7 - 8 % dan abomasum 7 - 8 %. Hijauan diberikan umur 2 mgg, umur 1 mgg→ rumen dan retikulum, jonjot rumen berkembang. Perubahan lambung jenis dan jumlah pakan berserat & inokulasi bakteri rumen, dinding rumen stimulasi asam lemak terbang (VFA) : asetat, propionat dan butirat
A. Rumen/handuk :
Fungsi Rumen adalah :menyimpan pakan sementara.merendam pakan.mencerna secara fisik dan mengaduk-aduk.memfermentasi injesta.
Rumen dibagi menjadi 4 sarkes (kantong), yaitu :Sarkes cranioventral.Sarkes dorsalis.Sarkes medioventral.Sarkes buntu dorsal dan ventral.Sarkes : gerakan rumen sewaktu fermentasi 1—2—3—4.
Gerakan-gerakan rumen :
1. Prehensi ,- pada saat grazing.
2. Mastikasi,- mengunyah (chewing).
3. Deglutasi,- menelan – peristaltik oesophagus.
4. Eruktasi (”belching”/sendawa),- CO2 dan methan
5. Ruminasi,- gerakan komplek, berurutan : Regurgitasi,- pakan dari rumen ke rongga mulut, bentuk bolus semi cair — ingesta. Remastikasi,- mengunyah kembali, lebih lama dari mastikasi, — redeglutasi (penelanan kembali).
B. Retikulum/jala : Terdiri dari papila sarang lebah / jala. Lipatan jaringan menyalurkan pakan cair ke omasum. Ruang tambahan dan “penyimpan” benda asing
C. Omasum/buku/kitab : Pemerasan pakan, dinding kuat Terdiri 5 lamina (lipatan daun) dengan “duri – duri”
D. Abomasum/kelenjar : Perut sejati : Fundus, Cardia dan Pilorus.Pencernaan Asam amino, sebagian protein mikroba, lemak dan karbohidrat. Sekresi cairan lambung protein
2. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN
Menghitung Daya Tampung Istilah :
Cut and Carry : dipotong langsung dari kebun/ padang diberikan kepada ternak di kandang
Carrying Capacity : Daya tampung padang penggembalaan (ha/UT) untuk mencukupi kebutuhan pakan hijauan
Stocking Rate : Jumlah ternak yang dapat ditampung (UT/ha) suatu padang penggembalaan
Asumsi kebutuhan hijauan segar: 35 atau 40 kg perhari, bahan kering 9,1 kg, (air 75 – 80 %)
Perhitungan daya tampung dengan “Cut and Carry”:
1. Asumsikan kebutuhan 1 UT : 9,1 kg (BK) — 40 kg (segar)
2. Kebutuhan rumput segar1 UT /th = 360 x 40 = 14.400 kg
3. Produksi hijauan kumulatif/ tahun. misal. R Gajah: 200.000 kg
4. Daya tampung : 200.000/14.400 x 1 UT= 13,89 UT
5. 13 ekor sapi @ BB 455 kg yang dipelihara di kandang.
Pakan Induk,- Pakan induk (cow) : 60 hari sebelum dan 90 hari setelah melahirkan kritis.
Nutrisi tidak mencukupi : abortus, bobot lahir dan bobot sapih rendah, gagalan berahi kembali. Pada 90 – 120 hari akhir kebuntingan, memenuhi pbb 0,2 – 0,5 kg/hari, “overfeed” induk kegemukan dan sulit melahirkan.
Betina Pengganti (Replacement),-
Heifer pengganti umur 14–15 bl perlu pbb 0,5 – 0,7 kg/hari. Telah kawin perlu pbb 0,5 kg/hari pada 120 hari pertama kebuntingannya. “over feeding” sulit melahirkan dan produksi susu berkurang
Pakan Pejantan,-
Yearling (umur 1 th) perlu pbb 0,7 kg/hari dan siap mengawini 10 – 15 ekor betina. Umur > 2 tahun perlu pbb 0,75 kg/hari.
Pakan Bakalan,-
Pedet dipelihara sampai disapih (6-7 bulan) —susu induk. Sebelum disapih pedet diberikan hijauan 1/2 kebutuhan. “creep feeding” sangat penting — rumput kurang.
Creep Feeding
Creep feeding : 14 – 15 % PK dan 65 – 72 % TDN.
Tujuan Creep Feeding : Memperoleh bobot sapih tinggi.Mengurangi kebutuhan susu.Meningkatkan efisiensi pakan.Mencapai fleksibilitas pemasaran.Memperoleh pbb yang ekonomis.Keuntungan pedet dengan creep feeding :Pbb lebih tinggi 15 – 30 kg. Cepat beradaptasi dengan “fullfeed” Lebih mudah mengatasi stress penyapihan.
Saat Pemberian “creep feeding” : Induk baru pertama atau duakali melahirkan.Pedet dilahirkan saat hijauan kurang.Kualitas dan kuantitas padang gembala menurun.Harga pedet sedang tinggi dibanding harga pakan.Induk dan pedet dipelihara secara terkurung
Pakan Penggemukan,-
Bakalan dipelihara dahulu sistem “back ground” atau “stocking” Pbb sistem background 0,3 - 0,7 kg/hari : pemberian hijauan dan 1 atau 2 kg biji-bijian Sapi finishing harus mencapai pbb 0,9 – 1,2 kg/hari, konsentrat bermutu tinggi
Penggunaan Perangsang Pertumbuhan,-
Perangsang pertumbuhan (growth promoter) untuk meningkatkan pbb dan feed efisiensi
Tingkat pertumbuhan naik sebesar 10 – 15 %. Lazimnya di implantasikan pada telinga.
Pakan Penggemukan di Kandang (Drylot Fattening),-
Periode kritis di feedlot baru datang ke lokasi. Manajemen kurang, morbiditas dan mortalitas tinggi. Pengelolaan awal : dehorning, kastrasi, vaksinasi.Vitamin A dan perangsang pertumbuhan Hijauan segar dan air bersih ad libitum selama masa kritis.
Pemberian pakan awal penggemukan :
Selama 2-3 minggu biji-bijian 2 kg/100 kg bobot badan, atau 1-2 kg biji-bjian dan 0,5 kg suplemen protein dan hijauan Setelah beradaptasi, biji-bijian ditingkatkan 0,5 kg/hari Biji-bijian ditingkatkan 0,7 kg/hari konsumsi 2% BB. Hijauan dikurangi sampai 10 – 15 %, mencegah accidossis dan abses liver. Sediakan selalu suplemen mineral. Ransum mengandung 70 - 74 % TDN dan 10 - 12 % protein Air 45 - 115 liter/hari, —bobot badan, cuaca dan jenis ransum.
Pakan Penggemukan di Padang (Pastura)
Tambahan bijian 1 kg/100kg BB —grading choice. biji-bijian 0,4 kg/100 kg BB, dinaikkan 1 kg/100 kg BB 10 % garam dalam biji-bijian dan campuran mineral
Daya tampung padang penggembalaan tergantung :
Kemiringan lahan, Jarak dengan sumber air, Kecepatan pertumbuhan/produksi tanaman pakan, Kerusakan lahan, Ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi, Nilai nutrisi pakan, Variasi musim, Keadaan ekologi padang penggembalaan
Pengelolaan Padang Penggembalaan
Diperlukan untuk mencapai : Keseragaman penggunaan rumput oleh ternak dan Tingkat pertumbuhan hijauan yang optimal
A. Penggembalaan Kontinyu (Continous grazing)
Ternak digembalakan sangat lama; sepanjang tahun atau selama pertumbuhan. Perlu pengaturan jumlah ternak yang sangat tepat.
Kerugian daya tampung tidak sesuai : Over grazing : ternak melebihi ambang daya tampung. Under grazing : ternak dibawah ambang daya tampung. Akibat under grazing : Spotted grazing : tidak merata, dilakukan pada tempat tertentu Selective grazing : hanya mengkonsumsi bagian tertentu yang paling disukai
Bila terjadi “under grazing” : Menambah unit ternak sesuai daya tampung, Mengawetkan kelebihan hijauan Penggembalaan kontinyu jumlah produksi potensial hijauan semakin berkurang
Reference.
Barrick R. Kirby and Hobart L. Harmon. 1988. Animal Production and Management. Mc Graw-Hill Book Company. New York.
Church, D.C., 1978, Digestive Physiology and Nutrition of Ruminant, O and B Books Inc., Corvelis, Oregon.
Reksohadiprojo, S., 1984, Pengantar Ilmu Peternakan Tropik, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Roy, J.H.B., 1980, The Calf, 4th Ed., Studies and Agriculture and Food Science, London.
van Soest, P.J., 1982, Nutritional Ecology of The Ruminant, O and B Books Inc., Corvelis, Oregon.
Sudono, A dan B. Sutardi, 1969, Pedoman Beternak Sapi Perah, Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Sisson, S. and J.D. Grossman, 1969, The Anatomy of The Domestic Animals, 4th Ed., W.B. Saunders Co., London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar