Selasa, 25 Mei 2010

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Usaha
Pada tanggal 1 November 1974, telah resmi didirikan Perusahaan Coca – Cola di Jawa Tengah yang dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partugis Hutabarat ( Almarhum ) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan Java Bottling Company, dengan diatas lahan seluas 8,5 ha, lalu mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976. Pada bulan April 1992 PT. Pan Java Bottling Company bergabung dengan Coca – Cola Amatil Australia, karena perkembangan perusahaan yang begitu cepat. Maka sejak itulah namanya berubah menjadi PT. COCA – COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA. Namun sejak tanggal 1 Juni 2002 mananya berubah lagi menjadi PT. COCA – COLA BOTTLING INDONESIA (CCBI) CENTRAL JAVA OPERATIONS, sedangkan untuk distributornya bernama PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA (CCDI).
Coca – Cola bertekad memberikan nilai yang terbaik bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan minuman non alkohol yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman. Perusahan Coca – Cola sangat menghargai karyawan. Berbagai merek dari The Coca – Cola Company dan karyawan Coca- Cola yang berdedikasi serta berdisiplin memberikan Coca – Cola suatu keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Sebagai rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial, Perusahaan Coca – Cola mengadakan sistem pengelolaan air limbah yang aman dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup. Perusahaan Coca – Cola juga menyediakan pelayanan poliklinik, mobil ambulance, unit mobil pemadam, sarana untuk kegiatan beribadah bagi masyarakat sekitar. Semua dituangkan dalam berbagai kegiatan sosial untuk memelihara hubungan yang harmonis antar perusahaan dengan masyarakat, begitu juga dengan masyarakat luas secara umum. Perusahaan Coca – Cola juga melaksanakan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, bantuan untuk air bersih, bantuan untuk yayasan sosial, beasiswa, program pendidikan untuk praktek kerja, dan sebagainya. Perusahaan Coca – Cola juga menerapkan berbagai nilai dan budaya dengan mengutamakan kenyamanan bagi karyawan maupun masyarakat luas pada umumnya.
Perusahaan Coca – Cola yang telah mempunyai usia lebih dari 25 tahun, CCBI Jawa Tengah menunjukkan eksistensinya yaitu dengan berbagai penghargaan yang telah diterima, baik penghargaan tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Penghargaan lokal dalam bidang :
a. Penghijauan dan Pertanaman pabrik propinsi Jawa Tengah
b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Kabupaten Semarang dan propinsi Jawa Tengah.
c. Pengelolaan Satpam Teladan dari Polri Jateng
d. Partisipasi pengentasan Desa tertinggal di Jawa Tengah
e. Partisipasi dalam pembinaan kegiatan sepak bola propinsi Jateng
f. Solo Customer Satisfaction Index SCSI untuk The Hi – C
Penghargaan Nasional dalam bidang :
a. Mutu diantara pabrik Coca – Cola di Indonesia
b. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
c. Prestasi Penjualan Terbaik
a. Piala Presiden untuk kecelakaan nihil
b. Piagam Menteri Lingkungan Hidup
c. Chairman Award
d. Sertifikasi ISO 14001
Dalam kancah Internasional pun CCBI – CJ tetrap menampilkan ketangguhannya dengan diterimanya penghargaan :
a. Mutu atau kualitas Coca – Cola Se Asia Timur
b. Penghargaan mutu diantara perusahan Coca – Cola Se Asia Pasifik
Pada tahun 2005 CCBI – CJ juga mendapat penghargaan :
a. The Coca – Cola Quality Sytem Phase 3 (tingkat internasional)
b. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
c. Sistem Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
d. Bi Partite Award tingkat Nasional
4.2. Pengelolaan SDM
Sumber data manusia pada PT. Coca – Cola Bottling Indonesia dipimpin oleh seorang manajemen yang handal. Pada saat ini CCBI Semarang memperkerjakan 890 tenaga kerja yang telah memiliki Koperasi Kendali Harta sebagai penunjang hubungan industrial Pancasaila yang harmonis.
Cara perekrutan SDM di PT Coca – Cola Bottling Indonesia adalah dengan berbagai tes, diantaranya tes tertulis, tes wawancara atau interview, tes kesehatan dan training. Adanya tes – tes yang begitu banyak diharapkan PT. Coca – Cola Bottling Indonesia benar – benar memperoleh tenaga kerja yang berkulitas. Saat ini tingkat pendidikan terendah karyawan yang bekerja di PT. Coca – Cola Bottling Indonesia adalah SMA
Setiap lima tahun sekali PT. Coca – Cola Bottling Indonesia juga melakukan tes psikologi bagi karyawannya. Hal ini dilakukan untuk menganalisis kembali kualitas SDM sehingga dapat mengetahui apabila terjadi penurunan kerja. Untuk mengantisipasi atau menghindari penurunan kerja, maka pada waktu tertentu perusahaan mengadakan kegiatan refresing seperti out bond dan pariwisata.

Tenaga kerja di PT. Coca – Cola Bottling Indonesia diprioritaskan di daerah setempat, akan tetapi jika ada tenaga kerja di luar daerah tersebut yang sesuai dengan kriteria maka dapat juga direkrut sebagai tenaga kerja di PT. Coca – Cola Bottling Indonesia.
Tenaga kerja di PT. Coca – Cola Bottling Indonesia mendapatkan berbagai fasilitas penunjang yang dapat dijadikan motivasi kerja seperti adanya komisi intensif apabila dapat meningkatkan pemasaran produk, jaminan kesehatan dan juga jenjang karir yang cukup baik sehingga motivasi atau semangat kerja karyawan tinggi.
4.3. Analisis Hasil
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Tengah terdiri dari beberapa unit usaha produk minuman ringan (softdrink). Dimana dalam proses peningkatan produk-produknya selalu berkembang tiap tahun. Pada tahun 1985, laboratorium penelitian berhasil menciptakan produk coca-cola terbaru. Melalui evolusi internal dan tes rasa beberapa kali dengan metode Blind Test, kosumen mengatakan bahwa mereka menyukai keduanya, baik coca-cola maupun produk saingannya. Sebagai hasilnya, pada bulan April 1985 perusahaan dengan bangga memperkenalkan rasa Coke yang baru, perubahan pertama kali yang dilakukan sejak produk ini diciptakan pada tahun 1886. peluncuran Coke dengan rasa baru dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada.
Coca-cola pertama kali dikenal sebagai produk yang dijual ditempat-tempat penjualan minuman dengan sistem foundtain (mesin kran). Dengan seorang pedagang permanen, Joseph A Biedenharn dari Misisipi. Kemudian mencari cara untuk dapat menghidangkan minuman menyegarkan ini untuk piknik, dan mulailah ia menawarkan coca-cola yang dikemas dalam botol, dengan menggunakan sirup yang dikirim dari Atlanta selama musim semi yang sibuk pada tahun 1894. Pada tahun 1899, proses pembotolan berskala besar dimulai pemilik The Coca-Cola Company Asa G Chandler memberikan hak pembotolan eksklusif kepada Josebh B Whiteheacl dan Benjamin F Thomas dari Chattanooga, Tennessee. Kontrak ini dimulainya sistem pembotolan dan independent dari The Coca-Cola Company, dan merupakan dasar dari pengoperasian perseroan minuman ringan tersebut hingga kini.
Keberhasilan pemasaran coca-cola telah membuat banyak botol soda lain yang meniru coca-cola sehingga konsumen tidak dapat membedakan jika mereka tidak mencicipinya. Untuk memecahkan masalah ini, dibuatlah botol coca-cola yang khusus dengan bentuk kontur botol yang dikenal hingga sekarang diseluruh dunia. Desain ini dibuat oleh The Root Glass Company pada tahun 1915.
Saat ini produk coca-cola telah mencapai konsumen dan pelanggan konsumen diseluruh dunia melalui jaringan distribusi yang luas dan pembekalan-pembekalan lokal. Perusahaan pembotolan coca-cola tersebar diseluruh dunia tetapi memiliki satu ciri khas yang sama. Setelah minuman sirup dasar dikemas dalam botol maka produk coca-cola siap dipasarkan lebih dari 14 juta pelanggan diseluruh dunia. Berbagai produk yang ditawarkan CCBI yaaitu Coca-cola, Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea (teh), sunfill (sirup), Ades (air mineral), Aquarius, Kres, A & W, Sar saparila dan Schweppes.
4.4. Pembahasan
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan suatu badan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha produksi minuman ringan. Perusahaan Coca-cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Portogtius Hutabarat (alm) dan Bapak Mugijanto. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada bulan April 1992 PT. PAN Java Bottling Co bergabung dengan Coca-cola Amatil Limited Australia. Kemudian mulai tanggal 1 Juli 2002 kembali merubah namanya hingga sekarang yaitu PT. Coca-cola Bottling Indonesia (CCBI) Central Java Operations.
PT. Coca-cola memiliki sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia yang terdapat di Semarang, Bandar Lampung, Padang, Ujung Pandang, Medan, Surabaya, Bandung, Bali, Jakarta, Banjarmasin dan Manado. Salah satu pabrik pembotolannya adalah PT. Coca-coala Bottling Indonesia (CCBI) di Semarang. CCBI hanya memproduksi minuman dalam kemasan botol. Coca-cola merupakan minuman yang terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula, concentrate dan karbondioksida. Selain coca-cola juga terdapat produk minuman lainnya seperti Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Sunfill, Ades, Aquarius, Kres, A & W, Sar saparila dan Schwepees.
Proses produksi coca-cola tentu saja menghasilkan limbah industri, limbag yang berbentuk gas berupa asap, cair berupa air yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan limbah padat berupa botol. Limbah tersebut telah mengalami proses pengolahan dengan yang aman dan tidak membahayakan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Hal tersebut merupakan bagian tanggung jawab dari PT. CCBI terhadap lingkungan dan wujud kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat.
Saat ini CCBI Semarang telah memperkerjakan 1200 tenaga kerja yang telah memiliki KKB dengan Sp RTMM dan koperasi kendali harta segabai penunjang hubungan industrial Pancasila yang harmonis. Pengembangan tenaga muda Indonesia merupakan prioritas utama. Oleh sebab itu dalam perekrutan tenaga kerja, CCBI melakukan beberapa seleksi masuk diantaranya seleksi tes tertulis, psikotes dan wawancara tiga bulan. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan berkompeten.
CCBI juga mengadakan berbagai macam training motivasi bagi para karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja, bentuk training tersebut berupa pengadaan kegiatan refresing, outbond, pelatihan skill untuk karyawan baru. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kembali motivasi serta kinerja karyawan yang mangalami penurunan sehingga kualitas, kuantitas serta kontinuitas produk tetap terjaga. CCBI juga memberikan berbagai penghargaan bagi karyawan yang telah bekerja dengan baik serta memberikan kompensasi yang memadai berdasarkan tingkat jabatan yang telah dicapai di perusahaan.
Tidak terlepas dari itu semua CCBI juga mempunyai serikat kerja yang dibentuk untuk menampung suatu gagasan, pendapat atau saran yang dapat memajukan perusahaan. Serikat keja memiliki peranan cukup besar di perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh para pekerja dan sebaliknya. Salah satu fungsi serikat kerja yaitu berusaha mengkomodil dari kebutuhan pekerja dimana usulan tersebut akan diangkat dalam Meeting Be Partied Award yang diadakan setiap tiga bulan sekali dan pada Three Partied Award setiap enam bulan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar